Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2005

Pamflet Banten Selatan

apa yang kau bayangkan pada sepanjang jalan -berbatu tajam, berkelok, menanjak curam- di banten selatan hanya berkilometer dari jakarta kemiskinan nampak pada wajah saudara yang tak pernah menemu pendidikan apa yang kau bayangkan pada ladang dan sawah yang tak bisa mensejahterakan hanya berkilometer dari jakarta tak ada listrik tak ada jalan beraspal apa yang kau bayangkan?

Nol

"0" 1. ada yang membeku menerka kehendak takdirmu di antara remah remah waktu ada yang membeku pada gemuruh menyeru namamu 2. o demikian fana derita bahagia detik ada detik tiada senyap menyerta 3. leburlah lebur hingga abu hingga debu aku tiada leburlah lebur hingga sunyi hingga inti aku tiada

Aku Berjalan di Balik Kabut

aku berjalan di balik kabut matamu hingga sungai cahaya tak menyilaukan diriku aku berjalan meniti batu hijau jiwamu hingga arus keheningan tersampai di palung dadaku aku berjalan menoreh tebing rahasia rindumu hingga gema berpantulan di rongga kepalaku aku berjalan menyapa napas mimpi cintamu hingga puisi berderingan di kedua telingaku

Contoh Puisi Matematika

sejuta puisi semilyar puisi setrilyun puisi setakterhingga puisi sejuta puisi semilyar puisi setrilyun puisi setakterhingga puisi mengada meniada dalam jejak menjemputmu di balik kabut memutih mataku didera kata dalam dada memerih perih tak terkata: inilah rindu! kemana kan ditawarkan katakata dari mulut nganga tak bersuara sebagai sunyi sebagai puisi yang meniada