Skip to main content

Puisi Tentang Puisi Berbicara Tentang Puisi Juga

Bahkan

bahkan aku tak ingin menjadi huruf, karena huruf masih mengingatkanku
pada puisi, bahkan...

lalu ingin kututup buku catatanku, kurekat dengan isolatip, agar tak
kukenang lagi, huruf-huruf itu yang merayu dengan matanya yang
meredup sayu, bahkan...

jangan sebut aku penyair, karena aku hanya debu, yang menghampiri
telapak kaki-Mu


Mungkin

ini mungkin bukan puisi sayang, karena ia telah kupenjarakan dalam
angka-angka rahasia, setelah tak mungkin lagi aku membunuhnya. tak
mungkin lagi. karena ia sebagai lazarus yang terus bangkit dan
bangkit dari balik kubur. maka kukunci saja ia dalam lorong rahasia.
walau aku kerap merindukannya.

ini mungkin bukan puisi sayang, mungkin bukan, bukan mungkin, bukan
bukan, puisi mungkin, bukan mungkin, bukan?

mungkin...



Puisi yang Kubunuh Itu

puisi yang kubunuh itu suatu ketika mendatangiku
ia menyeringai dengan gigi yang tajam

memburuku

di tangannya yang berlaksa jumlahnya
tergenggam gergaji, palu, kapak, celurit, m 16, belati, granat, dll

memburuku

puisi yang kubunuh itu terus menghantu
dengan seringainya yang dingin

memburuku

dia terus menguntitku
sampai di kamarku yang pengap

memburuku

hingga masuk ke dalam mimpiku
ia terus mengutukku

Comments

Popular posts from this blog

Kumpulan Puisi Orang Yang Merenung dan Perenungan

Kumpulan Puisi  sajak-sajak: nanang suryadi   ORANG YANG MERENUNG  PRIBADI YANG TERBELAH bercakap sebagai karib yang selalu menghinakan satu sama lain melecehkan, bertempur dalam ruang dan waktu: diri! ada berapa kepribadian yang hadir pada dirimu? bertolak belakang paradoksal atau saling melengkapi sebagai harmoni sekular atau tak dikotomis atau bukan engkau hadir mencoba untuk tidak goyah, utuh mengatakan pada dunia tapi tak bisa senantiasa ada dialektik senantiasa ada keinginan-keinginan manusia yang tak terpadamkan , sepertinya..... Malang, 7 Juni 1997 ORANG YANG MERENUNG buat: cak zen tanda yang membayang pada bola mata adalah dunia berputaran dalam benak kepala terbacalah kegundahan manusia merenungkan kehidupan sebagai cerita tiada habis-habisnya seperti juga ayat yang terbuka untuk ditafsirkan alam mengajarkan rahasia-rahasia sebagai tanda-tanda terbacakah juga di situ segala jawaban? orang yang merenung ...

Kumpulan Puisi Sosial Politik Kemasyarakatan

Kumpulan Puisi Sosial Politik Kemasyarakatan SAJAK-SAJAK NANANG SURYADI  ORANG ORANG  YANG MENYIMPAN API DALAM KEPALANYA PADA TEMARAM PERTARUHAN DIMAINKAN di sudut sebuah pasar malam, bayangan tentang las vegas, macao, dan crown melintas-lintas dalam benakku, seorang perempuan tua meraup coin dari alas penuh nomer, pada temaram pertaruhan dimainkan, nasib baik atau buruk penjudi kelas teri di pojok yang lain, gambar ikan dan udang yang ditebak menyimbolkan apa? selain penasaran yang minta dilunaskan, karena kekalahan menikam ulu hati, memakilah, karena tiada mampu berbuat apa melihat segalanya terjadi: upeti diselinapkan pada tangan siapa. namun adakah yang peduli, karena pertaruhan terus dimainkan. hidup dan mati di meja kehidupan. (sepertinya malam telah begitu larut, dalam benak kita menari-nari dursasana dan sengkuni yang menang dadu. adakah kita pandawa yang terusir ke hutan belantara?) Malang, 1997 KINCIR DIAM SEBUAH PA...

Bulan di Langit Malam

Melintasi malam Bulan separuh Di langit cerah Cahayanya menerang Di kejauhan Malang, 2023