Skip to main content

Aku Datang Ke Kotamu, Pontianak

(1)
aku datang ke kotamu ibnu. kuingin menulis dan baca puisi di tepi kapuas. tapi tak kutemukan dirimu. engkau di mana kawan? kau bilang di pontianak ada pay. aku ingat pay, sajak sajaknya kubaca di cybersastra di waktu lalu. aku datang ke kotamu ibnu. aku ingin menulis dan baca puisi di situ.

(2)
memandang awan. putih. putih. putih. memandang kabut. putih. putih. putih. diguncangguncang. diguncangguncang. 30000 kaki di atas permukaan bumi. duh, gusti hanya kepadamu segalanya kembali.

(3)
katamu, ayo penyair,jangan lagi kau pesan rumput ilalang atau kenang. mari cicipi kepiting lada hitam, udang galah kecap, kakap bakar. mariā€¦.

menu menu berlocatan menjelma puisi

(4)
di puncak tugu. matahari. di puncak usia. matahari. di garis khatulistiwa. peta digaris. matahari.

(5)
cermin seribu bayang. kulihat masal alu. masa kini. masa depan. waktu membuatku terharu. memandang cermin seribu bayang. dimana kejayaan masalalu itu. pada berkas kertas di dinding. pada foto foto lama. ah kenang berduyun bayang menghampiri di cermin seribu bayang..

(6)
sepanas matahari. seterik kehidupan. aku menyeberang impian. kapuas dan mahakam. menyeberangi panas matahari terik kehidupan.

(7)
di rumah mimpi aku temukan mimpi itu demikian nyata dan ternyata mimpi itu bukan sekedar mimpi bukan sembarang mimpi tapi mimpi yang benar benar hadir mengada lewat jemari para pemimpi yang membangun rumah mimpi itu menjadi mimpi yang mengada dan nyata bukan sekedar mimpi saja

Pontianak, 27-28 Juli 2010

Comments

Popular posts from this blog

Kumpulan Puisi Orang Yang Merenung dan Perenungan

Kumpulan Puisi  sajak-sajak: nanang suryadi   ORANG YANG MERENUNG  PRIBADI YANG TERBELAH bercakap sebagai karib yang selalu menghinakan satu sama lain melecehkan, bertempur dalam ruang dan waktu: diri! ada berapa kepribadian yang hadir pada dirimu? bertolak belakang paradoksal atau saling melengkapi sebagai harmoni sekular atau tak dikotomis atau bukan engkau hadir mencoba untuk tidak goyah, utuh mengatakan pada dunia tapi tak bisa senantiasa ada dialektik senantiasa ada keinginan-keinginan manusia yang tak terpadamkan , sepertinya..... Malang, 7 Juni 1997 ORANG YANG MERENUNG buat: cak zen tanda yang membayang pada bola mata adalah dunia berputaran dalam benak kepala terbacalah kegundahan manusia merenungkan kehidupan sebagai cerita tiada habis-habisnya seperti juga ayat yang terbuka untuk ditafsirkan alam mengajarkan rahasia-rahasia sebagai tanda-tanda terbacakah juga di situ segala jawaban? orang yang merenung ...

Kumpulan Puisi Sosial Politik Kemasyarakatan

Kumpulan Puisi Sosial Politik Kemasyarakatan SAJAK-SAJAK NANANG SURYADI  ORANG ORANG  YANG MENYIMPAN API DALAM KEPALANYA PADA TEMARAM PERTARUHAN DIMAINKAN di sudut sebuah pasar malam, bayangan tentang las vegas, macao, dan crown melintas-lintas dalam benakku, seorang perempuan tua meraup coin dari alas penuh nomer, pada temaram pertaruhan dimainkan, nasib baik atau buruk penjudi kelas teri di pojok yang lain, gambar ikan dan udang yang ditebak menyimbolkan apa? selain penasaran yang minta dilunaskan, karena kekalahan menikam ulu hati, memakilah, karena tiada mampu berbuat apa melihat segalanya terjadi: upeti diselinapkan pada tangan siapa. namun adakah yang peduli, karena pertaruhan terus dimainkan. hidup dan mati di meja kehidupan. (sepertinya malam telah begitu larut, dalam benak kita menari-nari dursasana dan sengkuni yang menang dadu. adakah kita pandawa yang terusir ke hutan belantara?) Malang, 1997 KINCIR DIAM SEBUAH PA...

Bulan di Langit Malam

Melintasi malam Bulan separuh Di langit cerah Cahayanya menerang Di kejauhan Malang, 2023