apa yang harus aku kabarkan padamu? mungkin tentang lumpur yang melumur di genting dan tembok rumah kami. atau bau gas yang menyengat. dan setiap saat akan meledak dalam rasa khawatir kami. bolehlah kami meminta harga atas sejengkal dua jengkal harapan yang ditanggalkan. semeter dua meter dari tanah yang kau minta untuk menegakkan suarmu. karena engkau hanya dapat menatap kasihan. sedang kenangan? tinggal rumah-rumah kosong yang ditinggalkan. sebagai sepi. menunggu apa yang akan terjadi. mungkin nyeri. mungkin nisbi. mungkin mimpi.
- dengan Blog siapa pun bisa menjadi sastrawan Oleh : Qaris Tajudin(Koran Tempo, Ruang Baca, Februari 2007) "Every writer mus have an address," kata Cythia Ozick. Setiap penulis memiliki 'rumah'. Dan di dunia maya, para penulis mendapatkan pada blog. Berbeda dengan mailing list yang menjadi tempat mereka berbagi dan berdiskusi, blog adalah sesuatu yang lebih personal. Orang boleh singgah, tapi mereka adalah tamu. Pengunjung boleh ada, tapi kehadiran mereka bukan inti keberadaannya. Blog adalah eksistensi pemiliknya. Popularitas blog yang meroket sejak pergantian milenium ini memunculkan demokratisasi (untuk yang kesekian kalinya) di ranah maya. Tanpa duit dan prosedur berbelit, setiap orang bisa memiliki tempat di internet. Ini mengundang banyak orang untuk mematok kapling di dunia maya. Tak perlu diisi dengan hal-hal serius, toh kita bisa mendapatkannya dengan amat mudah. Lebih mudah dari menulis di buku diari.Para blogger menumpahkan muntah mantihnya di sana. Term...
Comments