Skip to main content

kau minta sajak kuberi kau rima. mari ke mari berlagu rindu mendayu dayu. mari ke mari kuberi rima beriramarama. mari rima mari

yang bimbang yang hilang yang terbilang yang sayang yang melayang layang yang tumbang yang. puh! memang berang. bermainmain kata bermainmain kalimat empat kali empat jika sempat jika cepat tepatlah tepat tetaplah tetap seperempat dari balas kembali. marilah menari mari mencari mari jemari mari kemari mari mencuri kenang yang terbang yang membayangbayang yang mengawang terawang. mari. mentari atau matahari atau matahati hatihatilah hatimu hatihati mengeja bulan atau rembulan atau wulan atau luna. aih, tarimu maya! racauku racau yang kacau kicauku kicau yang parau mengacau racau mengicau kacau. Kau? mantraku mantra ilalang yang bergoyanggoyang riang yang meriangriang makna kemana makna mana makna nama makna makan makna teman makna taman. mantra man tra man tra man mantra tra man tra mantraman! tra? tralala trilili trululu. piuh sepi menyanyi. ata gegap menggetar geletar menjelma halilintar di langit yang jauh di harap yang jauh rindu meronta cinta meronta hilang pandang hilang. yang silam adalah malam yang kelam adalah malam yang geram adalah malam yang muram adalah malam yang kusam adalah malam yang curam adalah malam. aku sedang merangkai cahaya bulan bulan keemasan merangkai mimpiku yang bulan hingga cahayanya menyinari kata. o kapak amukmu amukku amukkau kau amuk aku berkapak kapak o murid yang mendurhaka dengan cinta mengingat kapak membelahbelah! ada yang melindap mungkin harap pada sebuah tatap. tetaplah tengadah ke langit. tataplah! biar lindap, tetap ada harap. karena hening demikian bening, maukah kau pergi menyelam sunyi. agar hening tak tergoda bising agar sunyi tak terbagi lagi. biarkan malam melarut hingga mengembun di subuh hijau di dalam mimpimu dinihari.

Comments

Popular posts from this blog

Kumpulan Puisi Sosial Politik Kemasyarakatan

Kumpulan Puisi Sosial Politik Kemasyarakatan SAJAK-SAJAK NANANG SURYADI  ORANG ORANG  YANG MENYIMPAN API DALAM KEPALANYA PADA TEMARAM PERTARUHAN DIMAINKAN di sudut sebuah pasar malam, bayangan tentang las vegas, macao, dan crown melintas-lintas dalam benakku, seorang perempuan tua meraup coin dari alas penuh nomer, pada temaram pertaruhan dimainkan, nasib baik atau buruk penjudi kelas teri di pojok yang lain, gambar ikan dan udang yang ditebak menyimbolkan apa? selain penasaran yang minta dilunaskan, karena kekalahan menikam ulu hati, memakilah, karena tiada mampu berbuat apa melihat segalanya terjadi: upeti diselinapkan pada tangan siapa. namun adakah yang peduli, karena pertaruhan terus dimainkan. hidup dan mati di meja kehidupan. (sepertinya malam telah begitu larut, dalam benak kita menari-nari dursasana dan sengkuni yang menang dadu. adakah kita pandawa yang terusir ke hutan belantara?) Malang, 1997 KINCIR DIAM SEBUAH PASAR MALAM

Kumpulan Puisi Protes Sosial: Surat Untuk Ibu Pertiwi

Sajak-sajak NanaNg SuRyaDi SURAT UNTUK IBU PERTIWI STOP PRESS, 1998 "untuk hidup mengapa begitu rumitnya?" televisi menyala: rupiah terpuruk jatuh harga membumbung tinggi banyak orang hilang tak tentu rimbanya 12 Mei 1998 mahasiswa mati tertembak siapa? 13-14 Mei 1998 kota-kota terbakar kerusuhan perkosaan, teror! 21 Mei 1998: "sang raja lengser keprabon" graffiti menyala di tembok-tembok: "pendukung reformasi" eksodus: "singapura-hongkong-china-taiwan!" munaslub: "turunkan para pengkhianat!" ninja beraksi, orang berlari, maubere: "referendum!" "mengapa hidup begitu rumitnya?" seorang ayah bunuh diri bersama empat anaknya 1998, belum usai... (hari ini ada berita apa lagi?) Malang, 1998  DERING TELPON DARI MANA ASALNYA dering telpon dari mana asalnya, berdering-dering saja, kabarkan apa, apakah berita yang sama seperti kemarin, tentang sebuah negara berkembang

Contoh Sajak Rindu kepada Tuhan

Di Saat Aku Merinduimu Genta waktu yang kau bunyikan Dentingnya sampai di sini Di penghujung hari Saat ku merinduimu Apa yang ingin kau kabarkan? Di kelebat saat yang fana Engkau demikian abadi Dalam ingatanku Sejak kau hembus Tak pupus Hingga kini Hingga gigilku sendiri Merinduimu Di lelangit harap dan mimpi Kutatap Juntaian takdir Leliku Jalan-jalan bercabang Sampaikah aku Menujumu? Di hariba Cintamu