Skip to main content

Sketsa Suasana

(1)
seekor tupai. melompat dari pohon ke pohon. selihai apa selincah apa sepandai apa. pernah jatuh juga. seekor tupai bermandi cahaya. meloncat dari pohon ke pohon. menemu apa. mungkin menemu bahagia.

(2)
kau tahu makna bahagia? adalah detik demi detik dimana kau mau mensyukurinya

(3)
kicau burung. sisa basah hujan. segar udara pagi.secangkir kopi. ah, apalagi yang akan diingkari untuk terus mensyukuri.

(4)
seekor rusa di atas meja. bermandi cahaya. seekor rusa di atas meja. siapa punya puisi milik siapa. di atas meja seekor rusa mematung saja. menunggu kata menyapanya.

(5)
seekor kupu kupu. dua peri bidadari. melayang terbang. di kerdip cahaya di kerlip cahaya.

(6)
yang menari adalah kata. kata yang bersayap. dan mengepakngepak di dalam mimpi puisimu malam ini. yang menari adalah engkau. hurufhuruf yang berhamburan sebagai burung burung jiwa.

(7)
di puncak gapura. seekor burung ucapkan selamat malam. kemana mimpimu kan dihantarkan? sejuta sunyi menemu surganya sendiri di jalan jalan ini

(8)
yang berkedip adalah mimpi. secercah cahaya. bintang yang jauh. di kelam langit. mungkin sebuah harap. yang tak sempat engkau sampaikan….

(9)
hanya gerimis. menyiram pepohonan. rerumputan. hanya gerimis. hujan perlahan. seperti impian. seperti gumaman: inikah damai yang didambakan? demikian harmoni. demikian sunyi. masuk ke dalam relung sukma sendiri.

nusa dua bali, 23 – 24 april 2010

Comments

Popular posts from this blog

Kumpulan Puisi Orang Yang Merenung dan Perenungan

Kumpulan Puisi  sajak-sajak: nanang suryadi   ORANG YANG MERENUNG  PRIBADI YANG TERBELAH bercakap sebagai karib yang selalu menghinakan satu sama lain melecehkan, bertempur dalam ruang dan waktu: diri! ada berapa kepribadian yang hadir pada dirimu? bertolak belakang paradoksal atau saling melengkapi sebagai harmoni sekular atau tak dikotomis atau bukan engkau hadir mencoba untuk tidak goyah, utuh mengatakan pada dunia tapi tak bisa senantiasa ada dialektik senantiasa ada keinginan-keinginan manusia yang tak terpadamkan , sepertinya..... Malang, 7 Juni 1997 ORANG YANG MERENUNG buat: cak zen tanda yang membayang pada bola mata adalah dunia berputaran dalam benak kepala terbacalah kegundahan manusia merenungkan kehidupan sebagai cerita tiada habis-habisnya seperti juga ayat yang terbuka untuk ditafsirkan alam mengajarkan rahasia-rahasia sebagai tanda-tanda terbacakah juga di situ segala jawaban? orang yang merenung ...

Kumpulan Puisi Sosial Politik Kemasyarakatan

Kumpulan Puisi Sosial Politik Kemasyarakatan SAJAK-SAJAK NANANG SURYADI  ORANG ORANG  YANG MENYIMPAN API DALAM KEPALANYA PADA TEMARAM PERTARUHAN DIMAINKAN di sudut sebuah pasar malam, bayangan tentang las vegas, macao, dan crown melintas-lintas dalam benakku, seorang perempuan tua meraup coin dari alas penuh nomer, pada temaram pertaruhan dimainkan, nasib baik atau buruk penjudi kelas teri di pojok yang lain, gambar ikan dan udang yang ditebak menyimbolkan apa? selain penasaran yang minta dilunaskan, karena kekalahan menikam ulu hati, memakilah, karena tiada mampu berbuat apa melihat segalanya terjadi: upeti diselinapkan pada tangan siapa. namun adakah yang peduli, karena pertaruhan terus dimainkan. hidup dan mati di meja kehidupan. (sepertinya malam telah begitu larut, dalam benak kita menari-nari dursasana dan sengkuni yang menang dadu. adakah kita pandawa yang terusir ke hutan belantara?) Malang, 1997 KINCIR DIAM SEBUAH PA...

Kumpulan Puisi Protes Sosial: Surat Untuk Ibu Pertiwi

Sajak-sajak NanaNg SuRyaDi SURAT UNTUK IBU PERTIWI STOP PRESS, 1998 "untuk hidup mengapa begitu rumitnya?" televisi menyala: rupiah terpuruk jatuh harga membumbung tinggi banyak orang hilang tak tentu rimbanya 12 Mei 1998 mahasiswa mati tertembak siapa? 13-14 Mei 1998 kota-kota terbakar kerusuhan perkosaan, teror! 21 Mei 1998: "sang raja lengser keprabon" graffiti menyala di tembok-tembok: "pendukung reformasi" eksodus: "singapura-hongkong-china-taiwan!" munaslub: "turunkan para pengkhianat!" ninja beraksi, orang berlari, maubere: "referendum!" "mengapa hidup begitu rumitnya?" seorang ayah bunuh diri bersama empat anaknya 1998, belum usai... (hari ini ada berita apa lagi?) Malang, 1998  DERING TELPON DARI MANA ASALNYA dering telpon dari mana asalnya, berdering-dering saja, kabarkan apa, apakah berita yang sama seperti kemarin, tentang sebuah negara berkembang...