Skip to main content

Melawat Ke Singapura dan Malaysia


SINGAPORE

temasek, namamu dulu
singapore singapura 

ingatlah nama nila utama
pangeran palembang melayu

ia menemu singa di pulau asing
selepas badai hujan di lautan

ingatlah pula raffles
yang menukar bengkulu denganmu
di tahun 1824 kepada belanda

singapore, singapura
di pasar bawah tanah lorong-lorong ramai

di orchard roadtaksi tak mau berhent
imalam telah terlalu larut

di batas garis kuning,
para penghisap bisa merokok di halaman cafe

singapore, singapura
merlion tegak, menyambut para tamu

kapal-kapal datang dan pergi, berlayar dan berlabuh
di kota yang menyimpan sejarah
antar bangsa



NASI KANDAR GEORGE TOWN, PINANG

saat melihat album foto,
aku terkenang nasi kandar pulau pinang,
dan gagak yang hitam di bandara

di george town,
perut yang lapar menemu jawabnya:
nasi kandar yang nikmat rasanya

pinang,kota yang menyimpan gedung-gedung tua
dan aku takjub melihat gagak hitam beterbangan di udaranya



SEMALAM DI SELANGOR
 buat: Ahmad Khamal Abdullah

aku berjumpa denganmu
di ruang hangat penuh buku-buku

nusantara yang kau cinta
melayu yang berjaya

kita berfoto dan berbagi cerita
tentang puisi tentang minangkabau yang tak kau lupa





Sila ditengok juga:


Puisi Universitas Brawijaya 
Nanang Suryadi Lecture UB
Web Nanang Suryadi
Web Puisi Nanang Suryadi


Comments

Popular posts from this blog

Kumpulan Puisi Sosial Politik Kemasyarakatan

Kumpulan Puisi Sosial Politik Kemasyarakatan SAJAK-SAJAK NANANG SURYADI  ORANG ORANG  YANG MENYIMPAN API DALAM KEPALANYA PADA TEMARAM PERTARUHAN DIMAINKAN di sudut sebuah pasar malam, bayangan tentang las vegas, macao, dan crown melintas-lintas dalam benakku, seorang perempuan tua meraup coin dari alas penuh nomer, pada temaram pertaruhan dimainkan, nasib baik atau buruk penjudi kelas teri di pojok yang lain, gambar ikan dan udang yang ditebak menyimbolkan apa? selain penasaran yang minta dilunaskan, karena kekalahan menikam ulu hati, memakilah, karena tiada mampu berbuat apa melihat segalanya terjadi: upeti diselinapkan pada tangan siapa. namun adakah yang peduli, karena pertaruhan terus dimainkan. hidup dan mati di meja kehidupan. (sepertinya malam telah begitu larut, dalam benak kita menari-nari dursasana dan sengkuni yang menang dadu. adakah kita pandawa yang terusir ke hutan belantara?) Malang, 1997 KINCIR DIAM SEBUAH PASAR MALAM

Kumpulan Puisi Protes Sosial: Surat Untuk Ibu Pertiwi

Sajak-sajak NanaNg SuRyaDi SURAT UNTUK IBU PERTIWI STOP PRESS, 1998 "untuk hidup mengapa begitu rumitnya?" televisi menyala: rupiah terpuruk jatuh harga membumbung tinggi banyak orang hilang tak tentu rimbanya 12 Mei 1998 mahasiswa mati tertembak siapa? 13-14 Mei 1998 kota-kota terbakar kerusuhan perkosaan, teror! 21 Mei 1998: "sang raja lengser keprabon" graffiti menyala di tembok-tembok: "pendukung reformasi" eksodus: "singapura-hongkong-china-taiwan!" munaslub: "turunkan para pengkhianat!" ninja beraksi, orang berlari, maubere: "referendum!" "mengapa hidup begitu rumitnya?" seorang ayah bunuh diri bersama empat anaknya 1998, belum usai... (hari ini ada berita apa lagi?) Malang, 1998  DERING TELPON DARI MANA ASALNYA dering telpon dari mana asalnya, berdering-dering saja, kabarkan apa, apakah berita yang sama seperti kemarin, tentang sebuah negara berkembang

Contoh Sajak Rindu kepada Tuhan

Di Saat Aku Merinduimu Genta waktu yang kau bunyikan Dentingnya sampai di sini Di penghujung hari Saat ku merinduimu Apa yang ingin kau kabarkan? Di kelebat saat yang fana Engkau demikian abadi Dalam ingatanku Sejak kau hembus Tak pupus Hingga kini Hingga gigilku sendiri Merinduimu Di lelangit harap dan mimpi Kutatap Juntaian takdir Leliku Jalan-jalan bercabang Sampaikah aku Menujumu? Di hariba Cintamu