Skip to main content

Buku Kumpulan Puisi Yang Merindu Yang Mencinta Karya Nanang Suryadi

Buku Kumpulan Puisi Yang Merindu Yang Mencinta Nanang Suryadi
Buku Kumpulan Puisi Nanang Suryadi: Yang Merindu Yang Mencinta, diterbitkan oleh nulisbuku.com pada tahun 2012.

Pembelian buku dapat langsung ke: nulisbuku.com  Ikuti cara pemesanan buku di situs nulisbuku.com untuk mendapatkan buku kumpulan puisi Nanang Suryadi ini.

Buku Kumpulan Puisi yang Merindu yang Mencinta ini berisi puisi-puisi cinta yang dapat menginspirasi pembacanya. Sila nikmati buku kumpulan puisi karya Nanang Suryadi ini.

Download contoh puisi dalam Kumpulan Puisi ini: Buku Kumpulan Puisi Yang Merindu Yang Mencinta

Comments

Popular posts from this blog

RUMAH PUISI DUNIA MAYA

- dengan Blog siapa pun bisa menjadi sastrawan Oleh : Qaris Tajudin(Koran Tempo, Ruang Baca, Februari 2007) "Every writer mus have an address," kata Cythia Ozick. Setiap penulis memiliki 'rumah'. Dan di dunia maya, para penulis mendapatkan pada blog. Berbeda dengan mailing list yang menjadi tempat mereka berbagi dan berdiskusi, blog adalah sesuatu yang lebih personal. Orang boleh singgah, tapi mereka adalah tamu. Pengunjung boleh ada, tapi kehadiran mereka bukan inti keberadaannya. Blog adalah eksistensi pemiliknya. Popularitas blog yang meroket sejak pergantian milenium ini memunculkan demokratisasi (untuk yang kesekian kalinya) di ranah maya. Tanpa duit dan prosedur berbelit, setiap orang bisa memiliki tempat di internet. Ini mengundang banyak orang untuk mematok kapling di dunia maya. Tak perlu diisi dengan hal-hal serius, toh kita bisa mendapatkannya dengan amat mudah. Lebih mudah dari menulis di buku diari.Para blogger menumpahkan muntah mantihnya di sana. Term...

dan

dan jiwa yang sedang bergejolak itu mendidihkan kenangan-kenangan hingga matang puisi di tungku jiwamu hingga waktu menghela kereta mimpi ke segala tak berbatas nafasmu

Sudah kau temukankah kata-kata

penyair, sudah kau temukankah kata-kata? di lembah mana di ngarai mana kau kira kata bertahta. hingga berkelana engkau mencari kata-kata. di gunung mana di pantai mana kata-kata berada. hingga berkelana engkau memburu kata-kata. "kata-kata memburuku. namun aku menutup pintu!"