di penghujung senja engkau menulis sajak, sebuah elegi, yang
hendak menelusur jejak: airmata
di jemarimu, puisi adalah kandil yang bertahan tak padam,
dihembus angin malam
"bicaralah, biar sunyi yang akan mengkhidmati," ujar
malam kepadamu, yang merasa asing sendiri.
"aku ingin menulis sajak, tapi mengapa puisi tak datang
padaku?" tanyamu.
mungkin puisi enggan datang kepadamu, penyair yang gagal
menangkap isyarat, tanda-tanda, yang berulang disampaikan. cerminmu terlalu
berdebuBandung, 2016
Sila ditengok juga:
Puisi Universitas Brawijaya
Nanang Suryadi Lecture UB
Comments