Skip to main content

Dua sajak untuk Iwan Soekri Munaf

Sesuatu Tentang Waktu dan Kita yang Mengukur Jarak Penempuhan
: sutan iwan soekri munaf

waktu berdetik saja seperti engkau yang berbisik perlahan berbisik pelan tentang rintik rintik hujan yang menitik setiap detik di waktu yang terus berdetik tak hendak tidur karena di titik sebuah kalimat tak menunjukkan akhir sebuah cerita karena di batas paragraf ada yang menyambung jeda dengan kata seperti waktu yang terus berdetik: di kepalaku

di puncak itu waktu pun berhenti dan kita pun abadi. karena diam adalah puncak gemuruh. maka di perhentian waktu kita melesat tiada henti.

seperti kau ajarkan tentang waktu. kecepatan. percepatan. relativitas. kenisbian. di dalam sel sel otakku. persepsi. resepsi. interupsi. desersi. menciptakan mimpi dalam kepalaku.

di batas gelap dan terang adakah dirimu diriku. di batas sempit dan lapang hadirkah dirimu diriku. di batas hitam dan putih engkau akukah di situ. di segala batas. di segala perbatasan. engkau dan aku mengukur jarak ke arah diri sendiri.

Malang, 3 Agustus 2010

Berpikir tentang Waktu

: ingatan kepada sutan iwan soekri munaf


1.

pikiran pikiran malam meruncing. menunjuk waktu yang bergegas lewat. dengus jam jam yang geram. ujar menit menit yang menjerit. kata detik detik yang berderik. hari gemerincing kabarkan pada malam pikiran pikiran yang meruncing



2.
yang mengembun adalah waktu. jam jam yang tak hendak terpejam. menit menit yang tak hendak pamit. detik detik yang tak hendak menitik. yang mengembun adalah waktu. waktu. waktu.



3.
mungkin waktu. yang berbukubuku. di diam jam. di kernyit menit. di titik detik. karena jam tak hendak terpejam. karena menit tak hendak menjerit. karena detik tak hendak menitik. berbuku buku waktu. detik menyusun huruf. menit menata kata. jam membangun paragraf. hari minggu bulan tahun memahat hidup waktu demi waktu. dalam buku. waktu.

Comments

IRMAN SYAH said…
ok
sip
tengkiu..

"semoa kuncup menjadi bunga, wangi hidup berketulusan.."

salam
jabat-erat!

Popular posts from this blog

RUMAH PUISI DUNIA MAYA

- dengan Blog siapa pun bisa menjadi sastrawan Oleh : Qaris Tajudin(Koran Tempo, Ruang Baca, Februari 2007) "Every writer mus have an address," kata Cythia Ozick. Setiap penulis memiliki 'rumah'. Dan di dunia maya, para penulis mendapatkan pada blog. Berbeda dengan mailing list yang menjadi tempat mereka berbagi dan berdiskusi, blog adalah sesuatu yang lebih personal. Orang boleh singgah, tapi mereka adalah tamu. Pengunjung boleh ada, tapi kehadiran mereka bukan inti keberadaannya. Blog adalah eksistensi pemiliknya. Popularitas blog yang meroket sejak pergantian milenium ini memunculkan demokratisasi (untuk yang kesekian kalinya) di ranah maya. Tanpa duit dan prosedur berbelit, setiap orang bisa memiliki tempat di internet. Ini mengundang banyak orang untuk mematok kapling di dunia maya. Tak perlu diisi dengan hal-hal serius, toh kita bisa mendapatkannya dengan amat mudah. Lebih mudah dari menulis di buku diari.Para blogger menumpahkan muntah mantihnya di sana. Term...

Kumpulan Puisi Orang Yang Merenung dan Perenungan

Kumpulan Puisi  sajak-sajak: nanang suryadi   ORANG YANG MERENUNG  PRIBADI YANG TERBELAH bercakap sebagai karib yang selalu menghinakan satu sama lain melecehkan, bertempur dalam ruang dan waktu: diri! ada berapa kepribadian yang hadir pada dirimu? bertolak belakang paradoksal atau saling melengkapi sebagai harmoni sekular atau tak dikotomis atau bukan engkau hadir mencoba untuk tidak goyah, utuh mengatakan pada dunia tapi tak bisa senantiasa ada dialektik senantiasa ada keinginan-keinginan manusia yang tak terpadamkan , sepertinya..... Malang, 7 Juni 1997 ORANG YANG MERENUNG buat: cak zen tanda yang membayang pada bola mata adalah dunia berputaran dalam benak kepala terbacalah kegundahan manusia merenungkan kehidupan sebagai cerita tiada habis-habisnya seperti juga ayat yang terbuka untuk ditafsirkan alam mengajarkan rahasia-rahasia sebagai tanda-tanda terbacakah juga di situ segala jawaban? orang yang merenung ...