Skip to main content

Posts

Buku Kumpulan Puisi Yang Merindu Yang Mencinta Karya Nanang Suryadi

Buku Kumpulan Puisi Nanang Suryadi: Yang Merindu Yang Mencinta, diterbitkan oleh nulisbuku.com pada tahun 2012. Pembelian buku dapat langsung ke: nulisbuku.com   Ikuti cara pemesanan buku di situs nulisbuku.com untuk mendapatkan buku kumpulan puisi Nanang Suryadi ini. Buku Kumpulan Puisi yang Merindu yang Mencinta ini berisi puisi-puisi cinta yang dapat menginspirasi pembacanya. Sila nikmati buku kumpulan puisi karya Nanang Suryadi ini. Download contoh puisi dalam Kumpulan Puisi ini:  Buku Kumpulan Puisi Yang Merindu Yang Mencinta
Recent posts

PERDAMAIAN

  Apa yang harus kutulis tentang perdamaian? Katanya saat menatap layar laptop. Hidupku sangat damai, tak ada yang kuanggap musuh, tak ada yang kurasa memusuhi, tak ada yang membuatku membenci dan berseteru dengan siapapun. Lalu dia bertanya kepada   AI apakah kamu tahu tentang perdamaian? AI menjelaskan bla bla bla.... Damai, perdamaian dan kedamaian menjadi abstrak dalam pikirannya. Mungkin juga menjadi ramai, peramaian dan keramaian dalam kepalanya.  Ya, ya, banyak hal yang sukar dimengerti, walaupun kata itu sering ditemui. Serupa mimpi, yang selalu ingin diberi arti. Malang, 30 Mei 2025

KETIKA KAU MENULIS PUISI

  Ketika kau menulis puisi Apa yang kau pikirkan Atau apa yang kau rasakan Mungkin tentang masa lalu Mungkin tentang masa kini Mungkin juga tentang masa depan Apa yang ingin kau ceritakan Kenyataan atau harapan Apa yang ingin kau ungkapkan Kesedihan atau kegembiraan Mungkin kau demikian sunyi dalam keramaian Atau di dalam kepalamu demikian ramai saat engkau sendiri Mungkin engkau bertanya: "Untuk apa kutulis puisi ini?" Berulang-ulang, pertanyaan yang sama Tapi engkau tetap menulis Puisi Tanpa pernah tahu mengapa Indonesia, 27 November 2023

Bulan di Langit Malam

Melintasi malam Bulan separuh Di langit cerah Cahayanya menerang Di kejauhan Malang, 2023 

Membaca Isyarat

tanda tanda jaman dan aku harus diam   menyimpan   tanda tanda alam dan aku harus diam   menggumam   tanda tanda waktu dan aku harus menunggu   melaku   maka jadilah apa yang harus terjadi   aku menyaksi   isyarat disemat pada semesta   tanda  

Kembali Jogja Kembali

 Jogja kembali Jogja Selepas pandemi selepas segala kemuraman ini   Aku ingin kembali berfoto di alun alun Aku ingin kembali berfoto di dekat kraton Aku ingin kembali berfoto di Malioboro Aku ingin kembali berfoto di Taman Budaya Aku ingin membaca relief di monumen Jogja kembali   Aku ingin kembali ke Jogja, membincang sastra budaya dalam hangat teh dan panas kopi Membaca puisi di ruang ruang terbuka   Aku ingin kembali, Jogja Aku ingin berjumpa Faruk, Nuruddin, Pinang, Saut, Aguk   Aku ingin kembali Jogja, seperti sebelum pagebluk ini   Malang, 2021