Skip to main content

MANUSIA LUMPUR

MANUSIA LUMPUR

oi mata lamur,
tubuhku berlumur lumpur

oi mata lamur,
ini bukan lulur manjur

oi mata lamur,
ini nasibku semakin ancur

semprur!
(eh, semprul)

17 Oktober 2006


EDDY DAN RENDRA HARUS PINDAH RUMAH

eddy temanku. hari ini dia tidak ngajar. rendra mahasiswaku. hari ini
dia tidak kuliah.

cari kontrakan 2,5 juta rupiah. bayangkan amat susah. susah amat
dibayangkan.

eddy dan rendra belum membaca sajakku. tapi aku sudah membaca surat
mereka. hari ini mereka tidak ke kampus. rumah mereka terendam
lumpur.

dan aku hanya menulis sajak. hanya...


19 Oktober 2006

Comments

Popular posts from this blog

RUMAH PUISI DUNIA MAYA

- dengan Blog siapa pun bisa menjadi sastrawan Oleh : Qaris Tajudin(Koran Tempo, Ruang Baca, Februari 2007) "Every writer mus have an address," kata Cythia Ozick. Setiap penulis memiliki 'rumah'. Dan di dunia maya, para penulis mendapatkan pada blog. Berbeda dengan mailing list yang menjadi tempat mereka berbagi dan berdiskusi, blog adalah sesuatu yang lebih personal. Orang boleh singgah, tapi mereka adalah tamu. Pengunjung boleh ada, tapi kehadiran mereka bukan inti keberadaannya. Blog adalah eksistensi pemiliknya. Popularitas blog yang meroket sejak pergantian milenium ini memunculkan demokratisasi (untuk yang kesekian kalinya) di ranah maya. Tanpa duit dan prosedur berbelit, setiap orang bisa memiliki tempat di internet. Ini mengundang banyak orang untuk mematok kapling di dunia maya. Tak perlu diisi dengan hal-hal serius, toh kita bisa mendapatkannya dengan amat mudah. Lebih mudah dari menulis di buku diari.Para blogger menumpahkan muntah mantihnya di sana. Term...

dan

dan jiwa yang sedang bergejolak itu mendidihkan kenangan-kenangan hingga matang puisi di tungku jiwamu hingga waktu menghela kereta mimpi ke segala tak berbatas nafasmu