Skip to main content

Engkau adalah Aku. Aku adalah Engkau

akupun diam. sediam engkau. karena bahasa kita sama. engkau adalah aku. aku adalah engkau. mencintai aku. mencintai engkau. dengan sederhana.

seperti lintasan waktu yang putih. kosong. tak bergerak. aku adalah diam. yang tak henti mencintaimu. dalam diam. dengan diam. puncak sajak ah, aku tetap mau menjadi diriku, yang mencintaimu dengan sederhana dan tanpa banyak bicara.

sebagaimana kau kau raba dadaku, kau temukan luka, keasingan yang membisu mengetuk ngetuk pintu jendela. angin yang asing. rasa yang asing karena bahasa penyair bahasa yang tak kau sukai, berputar dari asing ke asing yang lain. tapi lihatlahlah mataku, apakah kau tetap terasing?

aku tetap ingin menjadi diriku yang mencintaimu dengan sederhana dan tak banyak bicara

Comments

Popular posts from this blog

RUMAH PUISI DUNIA MAYA

- dengan Blog siapa pun bisa menjadi sastrawan Oleh : Qaris Tajudin(Koran Tempo, Ruang Baca, Februari 2007) "Every writer mus have an address," kata Cythia Ozick. Setiap penulis memiliki 'rumah'. Dan di dunia maya, para penulis mendapatkan pada blog. Berbeda dengan mailing list yang menjadi tempat mereka berbagi dan berdiskusi, blog adalah sesuatu yang lebih personal. Orang boleh singgah, tapi mereka adalah tamu. Pengunjung boleh ada, tapi kehadiran mereka bukan inti keberadaannya. Blog adalah eksistensi pemiliknya. Popularitas blog yang meroket sejak pergantian milenium ini memunculkan demokratisasi (untuk yang kesekian kalinya) di ranah maya. Tanpa duit dan prosedur berbelit, setiap orang bisa memiliki tempat di internet. Ini mengundang banyak orang untuk mematok kapling di dunia maya. Tak perlu diisi dengan hal-hal serius, toh kita bisa mendapatkannya dengan amat mudah. Lebih mudah dari menulis di buku diari.Para blogger menumpahkan muntah mantihnya di sana. Term...

dan

dan jiwa yang sedang bergejolak itu mendidihkan kenangan-kenangan hingga matang puisi di tungku jiwamu hingga waktu menghela kereta mimpi ke segala tak berbatas nafasmu