Skip to main content

Dunia Malam

dunia malam. dunia malam. kabar apa lagi tersampai. selain lirih, selain bisik, di hingar musik. terpantul di dinding dinding waktu

malam menyisakan tawa. luka dunia. dunia malam. dunia malam. sisa sisa berita. siapa yang menatap kosong dinding. siapa menatap lampu

dunia malam. dunia malam. bertaburan bintang bintang. berputar di dalam kepala. berpendar di mata. bintang yang sepi. sungguh sepi

ada yang tetap menyimpan sepinya sendiri, di malam yang hingar. dunia malam yang bingar

dinding dinding penuh poster, bintang bintang bercahaya bintang meredup bintang bintang mati, dinding dinding yang bergetar, dunia malam

dinding memantulkan suara memantulkan gema, memantulkan resah, memantulkan segala yang galau, panggung hingar, dunia malam


Sila ditengok juga:
Puisi Universitas Brawijaya 
Nanang Suryadi Lecture UB
Web Nanang Suryadi

Comments

Popular posts from this blog

RUMAH PUISI DUNIA MAYA

- dengan Blog siapa pun bisa menjadi sastrawan Oleh : Qaris Tajudin(Koran Tempo, Ruang Baca, Februari 2007) "Every writer mus have an address," kata Cythia Ozick. Setiap penulis memiliki 'rumah'. Dan di dunia maya, para penulis mendapatkan pada blog. Berbeda dengan mailing list yang menjadi tempat mereka berbagi dan berdiskusi, blog adalah sesuatu yang lebih personal. Orang boleh singgah, tapi mereka adalah tamu. Pengunjung boleh ada, tapi kehadiran mereka bukan inti keberadaannya. Blog adalah eksistensi pemiliknya. Popularitas blog yang meroket sejak pergantian milenium ini memunculkan demokratisasi (untuk yang kesekian kalinya) di ranah maya. Tanpa duit dan prosedur berbelit, setiap orang bisa memiliki tempat di internet. Ini mengundang banyak orang untuk mematok kapling di dunia maya. Tak perlu diisi dengan hal-hal serius, toh kita bisa mendapatkannya dengan amat mudah. Lebih mudah dari menulis di buku diari.Para blogger menumpahkan muntah mantihnya di sana. Term...

dan

dan jiwa yang sedang bergejolak itu mendidihkan kenangan-kenangan hingga matang puisi di tungku jiwamu hingga waktu menghela kereta mimpi ke segala tak berbatas nafasmu