Skip to main content

Sejuta Puisi Semilyar Puisi

Sejuta Puisi, begitulah temanku Hasan Aspahani memberi judul blognya. Saat ini blog SEJUTA PUISI sudah raib dari jagad belantara internet, yang tinggal hanya kenangan dulu pernah ada blog Sejuta Puisi milik kawanku Hasan Aspahani.

Beberapa bulan lalu, saya sempat ditelpon oleh Hasan Aspahani, yang menghilang juga dari twitter dan facebook. Dan saya menulis puisi untuknya. Semoga blog "Sejuta Puisi" akan kembali hadir, dan dapat dinikmati lagi oleh para pembaca setianya. Dan mungkin sejuta puisi itu akan menjadi semilyar puisi.


Sila ditengok juga:


Puisi Universitas Brawijaya 
Nanang Suryadi Lecture UB
Web Nanang Suryadi

Comments

Popular posts from this blog

RUMAH PUISI DUNIA MAYA

- dengan Blog siapa pun bisa menjadi sastrawan Oleh : Qaris Tajudin(Koran Tempo, Ruang Baca, Februari 2007) "Every writer mus have an address," kata Cythia Ozick. Setiap penulis memiliki 'rumah'. Dan di dunia maya, para penulis mendapatkan pada blog. Berbeda dengan mailing list yang menjadi tempat mereka berbagi dan berdiskusi, blog adalah sesuatu yang lebih personal. Orang boleh singgah, tapi mereka adalah tamu. Pengunjung boleh ada, tapi kehadiran mereka bukan inti keberadaannya. Blog adalah eksistensi pemiliknya. Popularitas blog yang meroket sejak pergantian milenium ini memunculkan demokratisasi (untuk yang kesekian kalinya) di ranah maya. Tanpa duit dan prosedur berbelit, setiap orang bisa memiliki tempat di internet. Ini mengundang banyak orang untuk mematok kapling di dunia maya. Tak perlu diisi dengan hal-hal serius, toh kita bisa mendapatkannya dengan amat mudah. Lebih mudah dari menulis di buku diari.Para blogger menumpahkan muntah mantihnya di sana. Term...

dan

dan jiwa yang sedang bergejolak itu mendidihkan kenangan-kenangan hingga matang puisi di tungku jiwamu hingga waktu menghela kereta mimpi ke segala tak berbatas nafasmu