Skip to main content

Buku Kumpulan Puisi

Blog Buku Kumpulan Puisi ini akan menampilkan buku-buku kumpulan puisi yang banyak diterbitkan oleh para penulis di tanah air. Perkembangan buku kumpulan puisi di Indonesia saat ini sangat menakjubkan. Buku-buku kumpulan puisi banyak diterbiitkan oleh banyak penulis puisi. Bagi anda yang ingin buku kumpulan puisinya tampil di blog ini, silakan menghubungi redaksi untuk ditampilkan di halaman-halaman blog buku kumpulan puisi ini.

Sebenarnya blog ini bisa merupakan buku kumpulan puisi juga, karena di era puisi cyber atau sastra cyber saat ini, buku kumpulan puisi bisa berupa buku kumpulan puisi digital, bukan hanya berupa buku kumpulan puisi dalam bentuk kertas. Blog-blog puisi yang bertebaran di dunia maya, serupa dengan buku kumpulan puisi di toko-toko buku atau di rak-rak perpustakaan. Namun saat ini dan tentu saja ke depan, para pembaca puisi hanya cukup berbekal smart phone, dia dapat menikmati bait-bait kata-kata indah dari banyak penulis puisi. Julukan penyaircyber mungkin akan akrab dikenali di era sastra cyber, puisi cyber, sastra digital, puisi digital, puisi facebook, puisi twitter, puisi google dan banyak lagi sebutan untuk menyebut puisi di era teknologi informasi ini.

Blog Buku Kumpulan Puisi akan menjadi kumpulan buku-buku puisi terbaik di era teknologi informasi ini. Sambutlah kehadiran blog BUKU KUMPULAN PUISI ini. Kami datang!

Comments

Popular posts from this blog

Kumpulan Puisi Sosial Politik Kemasyarakatan

Kumpulan Puisi Sosial Politik Kemasyarakatan SAJAK-SAJAK NANANG SURYADI  ORANG ORANG  YANG MENYIMPAN API DALAM KEPALANYA PADA TEMARAM PERTARUHAN DIMAINKAN di sudut sebuah pasar malam, bayangan tentang las vegas, macao, dan crown melintas-lintas dalam benakku, seorang perempuan tua meraup coin dari alas penuh nomer, pada temaram pertaruhan dimainkan, nasib baik atau buruk penjudi kelas teri di pojok yang lain, gambar ikan dan udang yang ditebak menyimbolkan apa? selain penasaran yang minta dilunaskan, karena kekalahan menikam ulu hati, memakilah, karena tiada mampu berbuat apa melihat segalanya terjadi: upeti diselinapkan pada tangan siapa. namun adakah yang peduli, karena pertaruhan terus dimainkan. hidup dan mati di meja kehidupan. (sepertinya malam telah begitu larut, dalam benak kita menari-nari dursasana dan sengkuni yang menang dadu. adakah kita pandawa yang terusir ke hutan belantara?) Malang, 1997 KINCIR DIAM SEBUAH PASAR MALAM

Kumpulan Puisi Protes Sosial: Surat Untuk Ibu Pertiwi

Sajak-sajak NanaNg SuRyaDi SURAT UNTUK IBU PERTIWI STOP PRESS, 1998 "untuk hidup mengapa begitu rumitnya?" televisi menyala: rupiah terpuruk jatuh harga membumbung tinggi banyak orang hilang tak tentu rimbanya 12 Mei 1998 mahasiswa mati tertembak siapa? 13-14 Mei 1998 kota-kota terbakar kerusuhan perkosaan, teror! 21 Mei 1998: "sang raja lengser keprabon" graffiti menyala di tembok-tembok: "pendukung reformasi" eksodus: "singapura-hongkong-china-taiwan!" munaslub: "turunkan para pengkhianat!" ninja beraksi, orang berlari, maubere: "referendum!" "mengapa hidup begitu rumitnya?" seorang ayah bunuh diri bersama empat anaknya 1998, belum usai... (hari ini ada berita apa lagi?) Malang, 1998  DERING TELPON DARI MANA ASALNYA dering telpon dari mana asalnya, berdering-dering saja, kabarkan apa, apakah berita yang sama seperti kemarin, tentang sebuah negara berkembang

Contoh Sajak Rindu kepada Tuhan

Di Saat Aku Merinduimu Genta waktu yang kau bunyikan Dentingnya sampai di sini Di penghujung hari Saat ku merinduimu Apa yang ingin kau kabarkan? Di kelebat saat yang fana Engkau demikian abadi Dalam ingatanku Sejak kau hembus Tak pupus Hingga kini Hingga gigilku sendiri Merinduimu Di lelangit harap dan mimpi Kutatap Juntaian takdir Leliku Jalan-jalan bercabang Sampaikah aku Menujumu? Di hariba Cintamu