Skip to main content

Kumpulan Puisi Terbaru 2013

Saya saat ini sedang mempersiapkan sebuah buku kumpulan puisi, mungkin bisa dikatakan sebagai buku Kumpulan Puisi Terbaru 2013, walaupun puisi-puisi yang akan saya ikutkan di dalamnya adalah puisi-puisi yang sduah saya kumpulkan sejak tahun 2010-2013. Dalam tahun-tahun itu puisi-puisi saya banyak yang saya tulis langsung di facebook dan twitter, jadi mungkin akan mengubah pola-pola perpuisian saya sebelumnya. Dari beberapa puisi periode tersebut sudah banyak yang dimasukkan ke dalam beberapa antologi puisi bersama, antara lain: Temu Sastra Indonesia, Pertemuan Penyair Nusantara dan Festival Puisi Internasional. Sebagian besar (kalau tidak seluruhnya) puisi-puisi tersebut sudah saya publikasikan melalui internet baik twitter, facebook dan blog-blog puisi.

Demikianlah rencana saya untuk membuat Kumpulan Puisi Terbaru 2013, semoga akan merupakan kumpulan puisi terbaik di tahun 2013. :)


Sila ditengok juga:

Puisi Universitas Brawijaya 
Nanang Suryadi Lecture UB
Web Nanang Suryadi

Comments

Popular posts from this blog

RUMAH PUISI DUNIA MAYA

- dengan Blog siapa pun bisa menjadi sastrawan Oleh : Qaris Tajudin(Koran Tempo, Ruang Baca, Februari 2007) "Every writer mus have an address," kata Cythia Ozick. Setiap penulis memiliki 'rumah'. Dan di dunia maya, para penulis mendapatkan pada blog. Berbeda dengan mailing list yang menjadi tempat mereka berbagi dan berdiskusi, blog adalah sesuatu yang lebih personal. Orang boleh singgah, tapi mereka adalah tamu. Pengunjung boleh ada, tapi kehadiran mereka bukan inti keberadaannya. Blog adalah eksistensi pemiliknya. Popularitas blog yang meroket sejak pergantian milenium ini memunculkan demokratisasi (untuk yang kesekian kalinya) di ranah maya. Tanpa duit dan prosedur berbelit, setiap orang bisa memiliki tempat di internet. Ini mengundang banyak orang untuk mematok kapling di dunia maya. Tak perlu diisi dengan hal-hal serius, toh kita bisa mendapatkannya dengan amat mudah. Lebih mudah dari menulis di buku diari.Para blogger menumpahkan muntah mantihnya di sana. Term...

dan

dan jiwa yang sedang bergejolak itu mendidihkan kenangan-kenangan hingga matang puisi di tungku jiwamu hingga waktu menghela kereta mimpi ke segala tak berbatas nafasmu