Skip to main content

Blog Sastra Indonesia

Jika kita mencari puisi di internet, maka akan banyak sekali hasil yang didapatkan, bermacam puisi akan muncul. Mungkin anda akan diberi alternatif pencarian dengan menggunakan kata puisi, misalnya: puisi sepi, puisi cinta, puisi persahabatan, puisi ulang tahun, puisi sedih, puisi sunyi, puisi indonesia, puisi wisata, puisi entah apa lagi.

Di internet juga kita bisa menemukan blog-blog sastra, jika kita masukkan keywords sastra, mungkin akan masuk ke situs yang berasal dari india, karena sastra memang serapan dari bahasa india. Tapi bisa juga masuk ke situs-situs atau portal sastra Indonesia, semacam fordisastra dan cybersastra.

Banyak sekali situs sastra indonesia di internet. Jika kita ingin membaca karya Sastra Indonesia sangat banyak tersedia, dan gratis. Karya sastra Indonesia berupa puisi, cerpen, esai bahkan novel dalam buku elektronik tersedia cuma-cuma.

Dalam blog puisi ini, saya menyediakan hanya puisi dan beberapa esai, juga sedikit cerpen yang terselip. Jika anda ingin membaca karya sastra Indonesia, sila kunjungi fordisastra,com, cybersastra.org atau jendelabudaya.com yang juga saya kelola. Sila menikmati seni budaya dan sastra Indonesia yang tersedia dalam dunia maya. Hiduplah cybersastra Indonesia!

Sila ditengok juga:

Puisi Universitas Brawijaya 
Nanang Suryadi Lecture UB
Web Nanang Suryadi

Comments

Popular posts from this blog

Kumpulan Puisi Sosial Politik Kemasyarakatan

Kumpulan Puisi Sosial Politik Kemasyarakatan SAJAK-SAJAK NANANG SURYADI  ORANG ORANG  YANG MENYIMPAN API DALAM KEPALANYA PADA TEMARAM PERTARUHAN DIMAINKAN di sudut sebuah pasar malam, bayangan tentang las vegas, macao, dan crown melintas-lintas dalam benakku, seorang perempuan tua meraup coin dari alas penuh nomer, pada temaram pertaruhan dimainkan, nasib baik atau buruk penjudi kelas teri di pojok yang lain, gambar ikan dan udang yang ditebak menyimbolkan apa? selain penasaran yang minta dilunaskan, karena kekalahan menikam ulu hati, memakilah, karena tiada mampu berbuat apa melihat segalanya terjadi: upeti diselinapkan pada tangan siapa. namun adakah yang peduli, karena pertaruhan terus dimainkan. hidup dan mati di meja kehidupan. (sepertinya malam telah begitu larut, dalam benak kita menari-nari dursasana dan sengkuni yang menang dadu. adakah kita pandawa yang terusir ke hutan belantara?) Malang, 1997 KINCIR DIAM SEBUAH PASAR MALAM

Kumpulan Puisi Protes Sosial: Surat Untuk Ibu Pertiwi

Sajak-sajak NanaNg SuRyaDi SURAT UNTUK IBU PERTIWI STOP PRESS, 1998 "untuk hidup mengapa begitu rumitnya?" televisi menyala: rupiah terpuruk jatuh harga membumbung tinggi banyak orang hilang tak tentu rimbanya 12 Mei 1998 mahasiswa mati tertembak siapa? 13-14 Mei 1998 kota-kota terbakar kerusuhan perkosaan, teror! 21 Mei 1998: "sang raja lengser keprabon" graffiti menyala di tembok-tembok: "pendukung reformasi" eksodus: "singapura-hongkong-china-taiwan!" munaslub: "turunkan para pengkhianat!" ninja beraksi, orang berlari, maubere: "referendum!" "mengapa hidup begitu rumitnya?" seorang ayah bunuh diri bersama empat anaknya 1998, belum usai... (hari ini ada berita apa lagi?) Malang, 1998  DERING TELPON DARI MANA ASALNYA dering telpon dari mana asalnya, berdering-dering saja, kabarkan apa, apakah berita yang sama seperti kemarin, tentang sebuah negara berkembang

Contoh Sajak Rindu kepada Tuhan

Di Saat Aku Merinduimu Genta waktu yang kau bunyikan Dentingnya sampai di sini Di penghujung hari Saat ku merinduimu Apa yang ingin kau kabarkan? Di kelebat saat yang fana Engkau demikian abadi Dalam ingatanku Sejak kau hembus Tak pupus Hingga kini Hingga gigilku sendiri Merinduimu Di lelangit harap dan mimpi Kutatap Juntaian takdir Leliku Jalan-jalan bercabang Sampaikah aku Menujumu? Di hariba Cintamu